Scroll untuk baca artikel
Jakarta

Nusantara For Jokowi Kecam Keras Pernyataan Cak Nun

Admin
466
×

Nusantara For Jokowi Kecam Keras Pernyataan Cak Nun

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Jakarta – Komponen masyarakat yang tergabung dalam Nusantara For Jokowi disingkat N4J bereaksi keras atas ucapan Cak Nun.

Ketua Umum N4J, R.E.Nainggolan dan Ketua DPD DKI Jakarta Togi Lingga hadir beserta segenap jajaranya di Hotel Ashley Jakarta.

R.E.Nainggolan sangat menyayangkan ucapan Cak Nun yang dinilai sangat merendahkan Pak Jokowi sebagai personal, sekaligus sebagai Presiden yang adalah sebuah Lembaga Negara.

Dari atas panggung sebuah acara yang berlangsung di Pendopo Cak Durasim Surabaya, Cak Nun menyampaikan pernyataan dalam bahasa Jawa yang membuat publik terhenyak.

Dalam Bahasa Indonesia, kutipan pernyataan Cak Nun tersebut bisa diartikan sebagai berikut,
“Bahkan Algoritma Pemilu, sekarang misalnya Pemilu 2024 itu, kamu tidak mungkin menang, sudah ada yang menang sejak sekarang, karena Indonesia dikuasai oleh FIR’AUN yang bernama JOKOWI, oleh KORUN yang bernama ANTONI SALIM dan sepuluh naga, tidak sembilan sekarang Rek (sebutan untuk Arek Surabaya), terus HAMAN yang namanya LUHUT” dan seterusnya.

Pernyataan bertendensi negatif yang merendahkan dan bernada provokatif itu sangat tidak disangka-sangka dan memicu kemarahan berbagai pihak.

“Helatan besar Pemilu 2024, amanah Konstitusi itu seolah didegradasi dan memprovokasi rakyat untuk tidak mempercayai Lembaga Penyelenggara Pemilu karena sudah ada yang menang sejak sekarang, ” tegas Gus Sholeh selalu Penasehat N4J.

“Pernyataan itu secara tidak langsung telah merendahkan harkat dan martabat Bangsa Indonesia, seolah tidak mampu bersikap Jujur dan Adil dalam memilih Presidenya, ” tambah Gus Sholeh.

“Kami dari Dewan Pimpinan Pusat Nusantara Untuk Jokowi bersama 31 Dewan Perwakilan Daerah Provinsi di seluruh Indonesia, sungguh sangat menyayangkan satu pernyataan dari Cak Nun yang selama ini kami anggap sebagai seorang Budayawan, sebagai seorang Seniman yang memiliki pikiran-pikiran dan hati yang lembut,” ungkap R.E. Nainggolan.

“Ternyata menyatakan sesuatu yang sangat menyayat hati kita semua, betapa Cak Nun menyatakan bahwa Bapak Jokowi Presiden Republik Indonesia adalah semacam Fir’aun dan kemudian Bapak Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman,” lanjutnya.

“Itu sesuatu yang sangat menyakitkan dan kita tidak menyangka sama sekali Cak Nun dapat mengeluarkan kata-kata seperti itu ditengah kehidupan kebangsaan kita yang tetap mencintai kemanusiaan, yang tetap berkeadilan sosial dan yang tetap setia pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,” ungkapnya.

“Kita sungguh sangat berharap agar Cak Nun dapat kembali mengevaluasi, apakah perkataan itu sepantasnya atau sama sekali sungguh-sungguh sangat tidak tepat,” jelasnya.

“Kita menyadari dan kita melihat bagaimana Bapak Jokowi Presiden Republik Indonesia benar-benar memberi hati dan pikiranya untuk membangun bangsa dan negara kita. Negara kita sekarang menjadi salah satu negara yang sungguh-sungguh berkembang dengan sangat pesat, bahkan dalam penilaian dari negara lain dalam masalah penyelesaian masalah Covid misalnya, ” kata R.E.Nainggolan.

“Demikian pula Pak Luhut Panjaitan seorang Ksatria yang senantiasa memberikan pemikiran, hatinya dan jiwanya untuk membangun bangsa dan negara kita. Semoga Cak Nun kami harapkan dapat mengintrospeksi dan mengevaluasi kembali perkataanya yang sungguh-sungguh sangat menyakitkan itu,” tutupnya.

“Cak Nun harus berani dengan Kesatria, meminta maaf pada rakyat Indonesia, meminta maaf pada Presiden Jokowi, kalau tidak, kami para relawan akan menuntut secara hukum,” tambah Gus Sholeh dengan nada berapi-api.

 

Pewarta : Desy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *